Minggu, 22 November 2009

Nu Smart Program Smaret College Luar Biasa

PADANG --Luar Biasa! Smart College yang terletak di jalan Proklamasi Terandam memang cocok dengan namanya: Smart. Apa yang membuat lembaga ini luar biasa?

Ternyata lembaga yang dipimpin Yasri Harfi, SE ini mampu membuat terobosan yang selama ini dicari dan amat dibutuhkan banyak kalangan. Nu Smart Program (NSP), sebuah program yang dirancang tim kreatifnya, menjadi solusi bagi dunia kerja saat ini.

"Kami berusaha membuat terobosan yang sangat dibutuhkan banyak pihak", ungkap Ajo Epi, panggilan akrab laki-laki 38 tahun ini. Mantan menejer LP3M ini berhasil meramu Program Lansung Kerja. Setiap orang yang telah tergabung dalam program ini tidak perlu lagi sulit-sulit mencari kerja, apalagi harus memasukan lamaran ke beberapa perusahaan.

"NSP Pogram Lansung Kerja merupakan program yang dibutuhkan dunia kerja. Ini bukan Program Siap Kerja (PSK), karena anda tidak perlu lagi mencari kerja setelah tergabung ke program ini," jelas Ajo pada Mediasi.

Sementara itu beberapa perusahaan sangat menyambut program ini. Seperi ditambahkan Arif Usman dan Sherly, staf Smart College, beberapa perusahaan malah sudah ada yang menerima pinangan lembaga ini dan itu semua sudah disahkan dalam bentuk kerjasama tertulis. "Beberapa perusahaan telah menerima pinangan kami dan sebagian besar dari mereka telah menandatangani surat kesepakatan kerjasama dengan kami," jelas Sherly dan Arif.

Dodi Rullyano, Head Office PT Karya Cipta Mandiri, sebuah perusahaan outsourcing dari Jakarta, menyatakan senang bekerjasama dengan Smart College melalui program NSP. ”Kami merasa puas dan sangat terbantu sekali.NSP Smart College selain meringankan kami dalam perekrutan calon tenaga kerja juga memberikan kami tenaga kerja yang berkualitas. Sudah ada murid NSP yang telah kami ditempatkan pada bagian Marketing dan Customer Service di Esia”, jelas Dodi. NSP telah menyalurkan pesertanya pada bagian Marketing dan CS di salah satu perusahan provider terbesar di Indonesia.

Saat ini NSP Smart College baru menerima peserta tamatan D3 dan S1. Rencananya dalam waktu dekat lembaga ini akan menerima peserta tamatan SLTA. “ Pada tahap awal kami memang menerima tamatan D3 dan S1. Namun, dalam waktu dekat ini kita akan membuka kesempatan bagi adik-adik tamatan SLTA sederajat. Kita yakin pesertanya akan banyak sekali. Sekarang saja sudah banyak adik-adik lulusan SLTA yang memohon agar program NSP dibuka bagi tamatan SLTA. Insyaaallah,kita akan segera mewujudkan keingan mereka, terang Dimas. Nicholas Dimas Laoche merupakan kordinator dari program andalan Smart College ini.
Manajemen Dunia Pendidikan Sumatera Barat
Pasca gempa yang melanda Sumatera Barat pada 30 September lalu membuat masyarakat, terutama dunia pendidikan gamang. Betapa tidak? Gempa tersebut telah meluluhlantakan banyak sarana pendidikan. Gempa juga telah membuat pelajar/mahasiswa untuk menimba ilmu diderah ini. Rasa tidak nyaman membuat mereka tidak betah berlama-lama disini. Akankah gempa akan menghancurkan dunia pendidikan Sumatera Barat.
Kenyataan yang terjadi, sarana dan prasana pendidikan di kota Padang mengalami kerusakan paling parah. Sebanyak 1.606 bangunan mengalami rusak berat, 1.308 rusak sedang dan 903 rusak ringan. Kerusakan paling parah selanjutnya adalah Kab Padang Pariaman 257, Kab Agam 114, Kota Pariaman 41, Kab Pasaman Barat 27, Kab Pesisir Selatan 6, Kab Tanah Datar 5, Kab Solok 4, Kota Solok 3, Kab Padang Panjang 3, Kab Padang Panjang 3 terakhir Kab Mentawai 3.
Ternyata, tidak saja gempa yang menghancurkan sendi-sendi pendidikan di Sumatera Barat. Pemberian bantuanpun belum termenej dengan baik. Kalau hal ini siapa yang berbuat? Adakah oknum yang berbuat? Kalau masih ada oknum yang tega dalam keadaan seperti ini bermain, sungguh keterlaluan. Sebaiknya ada UU atau Perda yang memberikan aturan manajerial distribusi bantuan. Sehingga bantuan yang mengalir tidak mengalami polemik.
Dunia pendidikan di Sumatera Barat dan beberapa kota dan kabupaten (sepertinya) belum memiliki manajemen yang baik dalam dunia pendidikan. Sebuah manajemen yang mampu mengatur system yang matang dan up to date terhadap segala perkembangan, tidak kaku. Manajemen juga mengatur orang-orang yang terlibat didalamnya mengutamakan fungsi ; melayani bukan dilayani. Membuat perangkatnya selalu ingat bahwa mereka adalah pengabdi bukan sebaliknya dan harus mendukung usaha mencerdaskan bangsa tanpa pandang bulu. . Membuat system dan perangkatnya flexible. Tidak seperti beberapa masalah yang telah terjadi sebelum Gempa 30 September melanda. Banyak masalah terjadi yang membutuhkan perhatian dan penanganan lebih serius. Diantaranya, sekolah gratis tapi masih ada pungutan yang dibebankan ke murid, perhatian yang tidak seimbang antara sekolah negeri dan swasta serta perlakuan yang belum layak yang diterima SMK Dhuafa. Seperti masalah di SMK Dhuafa - terletak di daerah Gunung Panggilaun, Padang - yang didirikan oleh Drs. Ibrahim. MM seorang Dosen Fakulltas Teknik UNP. Sekolah yang berdiri12 tahun silam ini mengaku mendapatkan perlakuan tidak adil. Dan perlakuan tersebut juga dialami murid mereka.
Salah seorang murid SMK Dhuafa yang mengalami perlakuan tersebut malah terbukti menunjukkan prestasi pada Lomba Kompetensi Sekolah tingkat kota Padang setahun lalu. Jangankan didukung, anak tersebut malah disarankan tidak usah melanjutkan ketingkat provinsi. Sebegitukah sikap pemerintah terhadap kemajuan dunia pendidikan ? Seharusnya – jika memang terjadi –kejadian ini tidak boleh ada dan jangan sampai terulang. Itu tidak baik.
Kenyataan ini harusnya jadi satu spion bagi pemimpin untuk menyusun dengan baik sistem dan manajemen pendidikan di provinsi ini. Selain itu,pemimpin harus sigap, tangkas, bermata tajam, bertelinga tipis dan cepat tanggap. Pemimpin amanah rakyat adalah pemimpin yang cerdas( bukan merasa cerdas atau sok cerdas), pemimpin yang baik, merakyat,mau mendengar dan tahu bertindak benar pada waktunya. Apakah sebaliknya, para pemimpin akan berlaku cuek ( acuh tak acuh ), pura-pura belum tahu, marah karena diingatkan, tersinggung jika diberitahu,menuntut karena mennganggap bahwa manajemen pendidikan disini sudah baik atau lansung menanaggapi dengan menelusuri dan segera membenahi.
Bagi pemimpin/pemerintah, Media bukanlah lawan bagi mereka. Media adalah sahabat yang baik, yang selalu menemani dalam suka maupun duka. Sahabat yang hanya menginginkan agar dia selalau dijalan yang benar dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Media Pendidikan sahabat yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan.
1231 MENGANGGUR PASKA GEMPA
Padang, Mediasi. Tidak kurang sebanyak 1231 karyawan dari 5165 karyawan menganggur dan terpaksa harus dirumahkan sementara waktu paska gempa 30 September 2009 silam. Pasalnya 84 Perusahaan dari 140 Perusahaan hancur akibat gempa.Pemerintah kota Padang melalui Dinas Sosnakertrans telah mengambil langkah- langkah kongkret, dimana karyawan yang telah berstatus menganggur pada perusahan yang hancur terkena bencana gempa, dipekerjakan pada perusahaan lain sejenis dengan perjanjian Perusahaan dimana mereka selama ini bekerja akan menerima kembali karyawannya setelah perusahan tersebut beroperasi kembali. Selain itu di himbau kepada perusahaan bersangkutan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan bila hal itu terjadi, tida, Pemda kota Padang tidak segan- segan memberikan sanksi hukum kepada Perusahaan tersebut dengan mencabut izin operasionalnya sesuai UU.No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan kata Kepala Dinas Sosnakertrans kota Padang diwakili Sekretarisnya Drs.Tamsil Dt.Gadang kepada Koran ini di ruangan kerjanya Selasa (10/11) lalu. Tidak itu saja kata Tamsil, kepada mereka diberikan kesempatan dan peluang untuk berkerja di luar daerah sepeti Batam dan Pakan Baru, bahkan ke luar negeri sebagai TKI setelah mereka diberikan bekal ketrampilan melalui pelatihan kompetensi oleh PJ TKI yang akan mengirim mereka serta diberikan arahan tentang aturan yang berlaku di perusahaan luar negeri, termasuk bagaimana sistim dan pola bekerja di luar negeri, sehingga ditempat mereka bekerja tidak mengalami hambatan ujar Tamsil lagi.(Ahmad Jalinus)
PEMERINTAH BANGUN 225 RUMAH LAYAK HUNI
Padang, Mediasi.- Penanggulangan kemiskinan tidak saja merupakan tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab swasta dan masyakat. Sebagai bukti kepedulian pemerintah terhadap keluarga miskin, di kota Padang tahun ini telah dibangun sebanyak 225 rumah tak layak huni dengan biaya sebesar Rp.10 juta per unit berasal dari bantuan pemerintah pusat. Hal itu dimaksudkan agar keluarga miskin yang belum memiliki rumah layak huni, dapat menikmati rumah yang memenuhi syarat rumah sehat. Untuk percepatan pembangunan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaannya, maka pembangunan nya dilaksanakan dengan sistim manunggal TNI melibatkan TNI, Polisi, relawan dan masyarakat. Peresmian pemakaian rumah layah huni tersebut, akan dilakukan Presiden SBY dipusatkan di Payakumbuh 20 Desember 2009 mendatang sejalan dengan peringatan HKSN ke 64 tingkat nasional kata Kepala Dinas Sosnakertrans di wakili sekretarisnya Drs Tamsil Dt.Gadang kepada Koran ini diruangan kerjanya Selasa (10/11) lalu.
Selain itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, Pemda kota Padang tahun ini telah memberikan bantuan dana stimulant kepada 80 Kelompok Usaha Bersama (KUB) di kota Padang masing- masing sebesar Rp.20 juta yang ditransper melalui rekening kelompok bersangkutan di BRI dimana kelompok tersebut berada. Bantuan seperti itu kata Tamsil lagi, sangat membantun anggota kelompok dalam mengembangkan usaha mereka, sekaligus dapat meningkatkan taraf ekonomi rumah tangga mkereka, hal itu terbukti pada tahun 2008 silam, kelompok yang telah mendapatkan bantuan serupa, ternyata mampu meningkatkan ekonomi mereka sampai 60 persen. Kepada kelompok tersebut tidak saja diberikan berupa bantuan dana, akan tetapi termasuk pelatihan ketrampilan mereka.

Peminat Mandarin semakin meningkat

Ratusan ribu orang belajar Bahasa Mandarin
Menurut kantor berita Xinhua, tahun ini sejumlah 844 mahasiswa dari 178 negara belajar di berbagai universitas Cina, ini berarti peningkatan 43 persen dari tahun 2003.Masih menurut kantor berita tersebut, 30 juta orang lainnya belajar bahasa Mandarin di seluruh dunia.
Bulan Juli lalu, pemerintah mensponsori Konprensi Cina Dunia yang diadakan di Beijing dengan tujuan mempromosikan pengajaran bahasa Cina.
Mavis Li, dari sebuah lembaga swasta Beijing Mandarin School, mengatakan sektor tersebut mendapatkan dukungan besar karena masuknya Cina menjadi anggota WTO dan Olimpiade Beijing 2008.
Ini membuat banyak orang tertarik belajar bahasa Mandarin dan perusahaan mengirimkan pegawai mereka guna mempelajari bahasa tersebut.
Siswa Mancanegara
"Kebanyakan pelajar kami berasal dari Eropa dan Amerika Utara, namun dalam tiga atau empat tahun terakhir, semakin banyak berasal dari Asia, Amerika Selatan, dan Afrika," katanya.
"Cina adalah pasar yang besar. Orang asing datang untuk berbisnis, dan mereka perlu belajar Mandarin untuk berkomunikasi. Yang lainnya juga tertarik dengan negeri yang punya keunikan budaya, dan yang juga ingin bertualang dengan mengunjungi Cina." tambah Li.
Sekarang berbagai sekolah bermunculan di ibukota Beijing, dan iklan mencari murid muncul di berbagai majalah berbahasa Inggris.
Wartawan asal Taiwan Yu Senlun baru-baru ini diminta oleh sebuah sekolah bahasa yang bermarkas di Barcelona bagi kemungkinan membuka sebuah cabang di Beijing.
Dia mengatakan pasar di Cina sekarang sulit ditembus karena persaingan yang ketat.
"Menurut Kantor Pengajaran Bahasa Cina, sudah ada 400 universitas di Cina yang menawarkan pelajaran bahasa Mandarin. Kantor itu memperkirakan di Beijing saja, ada sedikitnya 30 universitas dan lebih dari 50 sekolah swasta." katanya lagi.
Dia mengatakan, sekolah yang ada melebihi jumlah mereka yang ingin belajar di Beijing, namun dia memperkirakan banyak yang masih ingin datang ke ibukota Cina tersebut untuk belajar.
Banyak lembaga juga mulai melakukan berbagai eksibisi di luar negeri guna mencari mahasiswa.
Pang Ming, wakil direktur Departemen Program Internasional di Beijing Union University (BUU), mengatakan institusinya memiliki 100 mahasiswa asing bulan September 2000.
Empat tahun kemudian, mereka memiliki 177 dan tahun 2005, ada 274 mahasiswa.
Dari yang sekarang ada, 39 persen berasal dari Indonesia dan 31 persen dari Korea Selatan, dan sisanya datang dari beberapa negara termasuk Jepang, Thailand dan Inggris.
Memperluas kesempatan
Pang Ming mengatakan meluasnya hubungan bisnis Cina ke seluruh dunia menjadi alasan utama bagi semakin meningkatnya mahasiswa asing.
"Semakin banyak perusahaan asing berkiprah di Cina, sehingga penguasaan dua bahasa diperlukan. Mengetahui bahasa Mandarin akan membantu mereka yang belajar mendapatkan pekerjaan bagus. Beberapa mahasiswa belajar Mandarin di negeri mereka sendiri, namun belajar di Beijing memberikan suasana belajar dan sekaligus mengetahui budaya Cina." kata Pang Ming.
Song Juan, warga Beijing berusia 22 tahun ini bekerja paruh waktu sebagai guru bahasa Mandarin, di sela-sela waktunya sebagai mahasiswi komputer.
Dia suka mengajar dan yakin bahwa pasar untuk belajar bahasa Mandarin akan terus meningkat, sehingga dia ingin menjadi guru "tetap" setelah dia selesai tahun depan dan bukannya menggunakan keahlian komputernya untuk mencari kerja.
"Saya kira saya bisa memiliki karir bagus sebagai guru bahasa Mandarin, akan lebih bermanfaat dan berguna," kata Song Juan."Seluruh dunia ingin mengerti Cina. Jadi keinginan belajar bahasa Mandarin belum akan berakhir."
Banyak yang percaya pertumbuhan ekonomi Cina akan terus berlanjut, dan mengatakan bukan saja Mandarin adalah bahasa yang menarik dipelajari, juga bahasa itu akan membuat mereka mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Salah seorang mahasiswa Indonesia, Ivan Handoyo, fasih bahasa Inggris karena pernah sekolah di Australia. Namun sekarang mahasiswa berusia 23 tahun itu berada di Beijing belajar bahasa Mandarin.
Dia ingin belajar bahasa tersebut guna di masa depan, bisa membantu bisnis orang tuanya menjual sarang burung walet.
"Saya berharap bisnis ini akan berkembang, dan berhubungan dengan warga Cina dari seluruh dunia," kata Handoyo.
Ribuan warga asing juga mendatangi Cina untuk belajar bahasa Mandarin.

Pembuatan Bangunan Rumah Tahan Gempa

Secara umum Pantai Barat dan pulau Sumatera relatif memiliki magnitude gempa yang kecil, dan menurut sejarah rekaman gempa, pada daerah tersebut pernah terjadi beberapa gempa dengan magnitude besar. Banyak ahli percaya bahwa gempa besar akan menghantam daerah ini lagi. Didasarkan pada kondisi tanah, air tanah, topografi, dan kondisi struktur bangunannya, daerah ini menjadi salah satu daerah yang sangat rawan bencana.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Penulis dengan masyarakat pasca gempa, banyak fasilitas yang rusak terutama rumah masyarakat. Dilihat dari kondisi rusaknya, umumnya dikarenakan ketidaksesuaian dengan kaidah dan ketentuan teknis bangunan tahan gempa, seperti sambungan antara pondasi dan sloof, dinding dengan tiang, tiang dengan ring balok. Kerusakan yang sama terdapat hampir merata di tiap rumah yang rusak. Pada umumnya kerusakan bangunan disebabkan oleh mutu pekerjaan yang dan mutu material yang rendah.
Banyaknya fasilitas yang rusak karena tidak sesuai dengan kaidah dan ketentuan teknis bangunan tahan gempa, merupakan alasan utama Penulis mengadakan pengabdian ke masyarakat di Desa Sikaladi, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang mengalami banyak kerusakan rumah akibat gempa pada 2007. Semoga pengetahuan ini juga dapat diterapkan untuk daerah yang mengalami kerusakan akibat gempa pada 30 September 2009.
Pembahasan
Pondasi yang kuat berada di atas tanah yang stabil dengan kedalaman pondasi dari permukaan tanah minimal 60 cm, lebar bagian bawah pondasi minimal 60 cm, lebar bagian atas minimal 30 cm dan konstruksi pondasi tersebut dibuat solid dan menerus. Dasar pondasi batu kali adalah lapisan pasir yang padat & diletakkan di atas tanah keras. Sloof diangker pada setiap jarak 60-150 cm dengan kedalaman 40 kali diameter besi tulangan, sehingga struktur menjadi kokoh. Di bawah pondasi diberi lapisan pasir dengan ketebalan minimal 5 cm. Sambungan tulangan harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan atau diizinkan pada gambar rencana, atau dalam persyaratan teknis, atau sesuai dengan persetujuan Perencanaan Struktur.
Pada pertemuan komponen-komponen rangka utama (misalnya pertemuan balok dan kolom), sambungan lewatan tulangan yang menerus dan pengangkuran tulangan yang berakhir pada pertemuan itu harus dilindungi dengan pengikat yang baik. Pengikat pada pertemuan tersebut dapat berupa beton eksternal atau sengkang pengikat tertutup internal, spiral atau sengkang.
Dalam pembuatan model rumah tahan gempa, bangunan diskalakan 1: 10 yang mencakup: hubungan pondasi batu kali dengan sloof, detail struktur atas, hubungan kolom dan dinding, dan hubungan kolom dan balok. Hubungan pondasi batu kali dengan sloof memperlihatkan bentuk pondasi dan hubungannya dengan sloof, selain itu juga memperlihatkan dimensi penampang minimum suatu pondasi batu kali untuk rumah tinggal, seperti terlihat pada Gambar 6.


Gambar 6. Hubungan Pondasi dan Sloof

Sebelum pemasangan sloof, besi ditanam terlebih dulu guna memperkokoh antara pondasi dan sloof. Detail struktur atas memperlihatkan bentuk hubungan pondasi – sloof dan kolom, sehingga bangunan yang dibuat itu kokoh dan kaku, seperti terlihat pada Gambar 7.


Gambar 7. Hubungan Pondasi-Sloof dan Kolom

Hubungan kolom dan dinding memperlihatkan bagaimana hubungan antara kolom dengan dinding sehingga akan memperkuat posisi dinding, seperti terlihat pada Gambar 8.


Gambar 8. Hubungangan Kolom Dengan Dinding

Hubungan kolom dan balok memperlihatkan bagaimana hubungan antara kolom dan balok sehingga jika terjadi gempa maka antara kolom dan balok tidak lepas, seperti terlihat pada Gambar 9.


Gambar 9. Hubungan Kolom Dengan Balok

Hasil yang didapat setelah dilakukan pembuatan model ini adalah bentuk permodelan bangunan yang tahan terhadap gempa berdasarkan kaidah dan ketentuan teknis rumah tahan gempa.


Sumber: ZULFIKRI’s Webblog_files

Sebelum permodelan tesebut diserahkan, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para tukang dan masyarakat lainnya. Jika Anda butuh penjelasan lebih lanjut bisa menghubungi Penulis ke: 085263195857. ***


Catatan:
Program Penerapan Ipteks di Desa Sikaladi, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar dibiayai dengan Dana DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2009
Penggabungan Potensi Otak
Melalui Aerobik dan Neorobik
Sekitar 450 para guru dan kepala sekolah taman kanak-kanak yang tergabung dalam Ikatan Guru TK (IGTK) Kota Padang mengikuti sosialisasi sistem Penggabungan Potensi Otak melalui Aerobik dan Neorobik, di Gedung Serba Guna PTSP, Rabu (29/10).
Sosialisasi yang diikuti 223 TK se Kota Padang itu terselenggara atas kerjasama TK Semen Padang dengan IGTK Kota Padang dan Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Jakarta.
“Melalui kegiatan ini, secara khusus diharapkan para guru mampu mengembangkan kreatifitas bermain dan bergerak, guna mengenal dan mendekatkan anak pada Sang Pencipta serta pandai bersyukur melalui asma-Nya,” tutur Ketua Himpaudi Jakarta, Petro Alexi di sela-sela acara.
Sedang tujuan umum, lanjut Alex, sapaan Petro Alexi, para guru mampu menguasai berbagai metoda mengajar seperti bernyanyi dan bercerita untuk mengembangkan potensi multiple intelijen seperti bahasa, logika-matematika, kinestetik, musikal, lisan spesial, inter personal, intra personal dan natural melalui kegiatan bermain dan gerak yang menyenangkan.
Tujuh materi yang diajarkan yakni, Aku Pandai, Aku Senang, Aku Kuat, Ya Allah Ya Alim, Aku Ingin Pandai, Ya Allah Ya Jabbar dan Aku Ingin Kuat yang dipadu antara nyanyi dan gerak, merupakan bagian dari metoda Inteligence, Spritual, Emotional Question (ISEQ).
Kepala TK Semen Padang Hj. Nofliwati Rahman mengungkapkan, sosialisasi tersebut juga bagian upaya trauma healing terhadap anak didik pasca gempa lalu.
Nofliwati membeberkan, awalnya tim relawan dari Himpaudi Jakarta tersebut akan mengadakan sosialisasi, khusus di TK Semen Padang. Namun, setelah pihaknya berkoordinasi dengan IGTK Padang, maka sosialisasi dilakukan secara massal dengan mengundang seluruh TK yang tergabung di IGTK Kota Padang.
“Alhamdulillah pihak PT Semen Padang mau memberikan fasilitas sehingga acara ini dapat terwujud. Peserta sosialisasi adalah utusan masing-masing TK yang terdiri dari kepala sekolah dan satu guru TK bersangkutan. Acara ini bernilai positif untuk pengembangan dan peningkatan proses belajar mengajar,” kata Nofliwati.
Direktur PT Semen Padang, Drs. Endang Irzal, Ak., MBA dalam sambutannya memuji profesi guru TK yang telah sepenuh hati mengabdikan dirinya mendidik anak-anak.
“Pekerjaan ini sangat mulia. Sebab, usia nol hingga enam tahun merupakan periode the golden age seorang manusia, yang akan menentukan perkembangannya di kemudian hari. Dan para guru TK sangat berperan untuk membentuk dasar-dasar watak, sikap dan berbagai kemampuan bawaan seorang anak,” ungkap E. Irzal.
Bahkan E. Irzal menyebut jika guru TK merupakan guru senior. Hal itu sepadan seperti terjadi di Perguruan Tinggi, bahwa yang mengajar mahasiswa pada Semester I dan II adalah dosen senior. Ini bertujuan agar para mahasiswa dapat memahami dasar-dasar suatu ilmu yang akan menjadi spesifikasi mereka pada semester selanjutnya.
Ketua IGTK Padang, Yenita saat sesi tanya jawab mengungkapkan, akibat gempa sebanyak 80 rumah para guru TK yang rusak berat, 190 rusak sedang dan 174 rusak ringan. “Rekonstruksi dan rehabilitasi rumah tersebut jelas membutuhkan biaya tidak sedikit. Karena itu, kami butuh bantuan berbagai pihak untuk meringankan penderitaan yang kami alami. Di samping itu, diharapkan tidak terjadi kenaikan harga semen di pasaran,” harap Yenita.
Menjawab itu, Endang Irzal memastikan stabilitas harga dan stok semen di pasaran. “Harga dan stok semen dijamin aman. Sedangkan untuk bantuan semen, PTSP telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Data bantuan yang nantinya dikompilasikan dari tingkatan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota hinga provinsi, akan menentukan teknis penyaluran bantuan sebanyak 10.000 zak semen. Disamping itu, PT Semen Padang juga memprogramkan harga khusus 500.000 zak semen untuk Sumbar,” ungkap E.Irzal.(fri)


Antara Prestasi dan Bencana Alam
Yayasan Igasar Siap Menerima Siswa Pindahan
Pascagempa penghujung September lalu, sekolah-sekolah di Yayasan Igasar Semen Padang mengalami peningkatan jumlah siswa pindahan cukup signifikan. Pertambahan jumlah siswa tersebut tersebar di tiap tingkatan sekolah, yakni sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan menengah atas.
“Setelah gempa 7,9 scala richter yang mengguncang Sumatera Barat beberapa waktu lalu, memang terjadi lonjakan jumlah siswa yang belajar di sekolah Yayasan Igasar,” tutur Ketua Yayasan Igasar Semen Padang, Ir. Burhani, M.Sc., melalui Kepala Bagian Personalia, Irwan Wijaya pada Warta SP di kantornya, beberapa waktu lalu.
Pertambahan jumlah siswa yang mencapai 26 orang itu, lanjut Irwan, yakni di sekolah dasar sebanyak 22 siswa, di SMP dan SMA yang masing-masing dua siswa. Para siswa pindahan tersebut, sebagian besar berasal dari Kota Padang. Juga pindahan dari Kota Solok, Kabupaten Solok, Pekan Baru, Batam dan dari pulau Borneo (Kalimantan).
“22 siswa pindahan di sekolah dasar tersebut terbagi hampir pada semua kelas, kecuali kelas 6. Begitu pun dengan siswa pindahan di SMP dan SMA yang juga terkecuali untuk kelas 3. Pengecualian untuk kelas akhir pada masing-masing tingkatan sekolah ini, memang kebijakan yayasan terkait sempitnya waktu pembinaan pada proses belajar mengajar menghadapi ujian akhir sekolah dan nasional,” ungkap Irwan.
Namun Irwan tidak dapat memastikan, apakah peningkatan minat para orang tua siswa atau siswa bersangkutan terhadap sekolah-sekolah di Yayasan Igasar terkait peristiwa gempa yang meluluhlantakkan sebagian besar sekolah-sekolah di Kota Padang dan sekitarnya itu.
“Peningkatan siswa pindahan memang terjadi pascagempa. Tapi alasan kepindahan itu sendiri, kita dari pihak yayasan tidak mengetahui pasti,” tutur Irwan diplomatis.
Sebab, sambung Irwan, selain keunggulan eksternal seperti lokasi yang aman dan strategis, kondisi bangunan yang kokoh, serta sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang cukup lengkap, setiap tahun sekolah-sekolah Yayasan Igasar selalu menorehkan prestasi.
Pada tahun pelajaran 2008/2009, secara akedemis, tingkat kelulusan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Nasional pencapaian terlihat menggembirakan. Untuk SD 1 Semen Padang, SD 2 Semen Padang dan SD Bustanul Ulum Batu Busuk, tingkat kelulusan mencapai 100 persen. Tingkat SMP, kelulusan 99,21 persen. Untuk SMK, 94,44 persen. Sedangkan tingkatan SMA, pada jurusan IPA mencapai 100 persen dan jurusan IPS 99,35 persen.
Untuk nilai rata-rata, SD 1 dan 2 berhasil membukukan angka tertinggi yakni 8,54. Sedangkan SD Bustanul Ulum Batu Busuk mencatat rata-rata 7,15. Untuk SMP, SMA Jur. IPA, SMA Jur. IPS dan SMK Semen Padang, masing-masing 8,18, 7,89, 7,43 dan 6,95.
Sementara untuk SD 1 dan SD 2 Semen Padang, masing-masing bertengger pada peringkat 1 dan 2 dari 24 SD yang ada di Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang. Sedangkan SD BU Batu Busuk pada peringkat 14.
Dari sepuluh nilai tertinggi UN tingkat SMA hampir seluruhnya disabet SMA N I Padang, kecuali satu posisi, diraih SMA Semen Padang atas nama Sri Rahmadani pada posisi 9.
“Lebih membanggakan kami, sebanyak 24 tamatan SMA di sini lulus PMDK di perguruan tinggi negeri favorit pada tahun akademik 2009-2010. Yakni, 7 orang di Institut Pertanian Bogor, 2 di Institut Teknologi Surabaya, 1 di Universitas Indonesia, 8 di Universitas Andalas dan 6 orang di Universitas Negeri Padang,” beber Irwan Wijaya.
Untuk non akademis, sekolah-sekolah Yayasan Igasar mampu menoreh prestasi lokal dan nasional. Yakni Peringkat I Sumatera Barat lomba matematika PASIAD tingkat SD tahun 2009. Peringkat nasional dari 100 siswa SD yang dipanggil melanjutkan study di Jakarta. Juara I bulu tangkis dan Juara I silat pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SLTA di Jakarta, Juara I putra putri lomba silat perisai diri tingkat nasional SLTA di Palembang.
“Ke depan, kita siap menerima siswa tambahan pada tahun ajaran yang sudah berjalan ini. Yayasan akan menyediakan lokal, mobiler PBM dan kesiapan para guru untuk menerima mereka,” tutup Irwan.(fri)


Yayasan Igasar Semen Padang - STT PLN
Kerjasama Melalui Penelusuran Potensi Akademik Kemitraan
Upaya pihak manajemen Yayasan Igasar Semen Padang agar tetap eksis dan berbenah diri demi peningkatan mutu pendidikan pada sekolah-sekolah di bawah naungannya, terus menampakkan hasil nyata. Hal tersebut terlihat dari dijalinnya kerjasama antara Yayasan Igasar dengan Sekolah Tinggi Teknik PLN, Jakarta dalam penerimaan mahasiswa baru melalui jalur penelusuran potensi akademik kemitraan.
“Saat ini Yayasan Igasar dipercaya sebagai satu-satunya pintu masuk ke STT PLN untuk Sumatera bagian barat. Melalui Yayasan Igasar, para siswa yang telah lulus SMA atau SMK di Sumbar, Pekan Baru, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jambi dapat masuk ke STT PLN tanpa di tes ulang. Kerjasama Yayasan Igasar dengan STT PLN merupakan bagian dari program good corporate citizenship,” sebut Ketua Yayasan Igasar Semen Padang, Ir. Burhani, M.Sc., melalui Kepala Bagian Personalia, Irwan Wijaya pada Warta SP di kantornya, beberapa waktu lalu.
STT PLN sendiri, lanjut Irwan, merupakan sekolah tinggi di bawah naungan PT PLN. Setiap tahun, sebanyak 10 siswa terbaik dari STT PLN bisa menjadi karyawan PT PLN tanpa tes. Sedangkan bagi tamatan lainnya, pihak STT PLN akan menyalurkan di anak perusahaan PT PLN meski dengan status outsourching. “Tidak ada istilah mengganggur bagi tamatan STT PLN,” ungkap Irwan.
Untuk dapat masuk STT PLN tidak lah mudah. Para siswa yang lulus secara akademik (prestasi khusus untuk mata pelajaran matematika, fisika dan bahasa inggris), juga harus menjalani beberapa seleksi penyaringan lagi dengan standar di atas rata-rata. Namun melalui rekomendasi Yayasan Igasar, para siswa bersangkutan tidak perlu menjalani berbagai tes penyaringan tersebut. “Pihak STT PLN percaya dengan rekomendasi yang kita berikan,” kata Irwan.
Tahun ajaran 2009/2010, Yayasan Igasar telah mengirim sebanyak 41 siswa. Sembilan diantaranya berasal dari SMU/SMK Yayasan Igasar. Dua dari Sumatera Utara dan 30 lainnya dari daerah-daerah di Sumatera Barat seperti Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Batusangkar, Solok, Pasaman, dan Padangpariaman. “Besarnya animo siswa yang berminat ke STT PLN, Yayasan Igasar berencana membangun wisma mahasiswa. Disamping bertujuan lebih mengkoordinir para mahasiswa, juga terkait pemasukan pada kas yayasan. Saat ini, rencana tersebut sedang dijajaki. Foto copy sertifikat lokasi pembangunan sudah dikantongi. Jika tidak ada rintangan, tahun 2010 pembangunan sudah bisa dilakukan,” kata Irwan.

Satu Anak Satu Laptop

One Laptop Per Child (OLPC)
“Ini adalah proyek pendidikan, bukan proyek laptop.”

Misi
Hampir semua dari dua-milyar anak-anak di negara yang sedang berkembang pendidikannya adalah kurang, atau tidak menerima pendidikan sama sekali. Satu antara tiga tidak lulus kelas lima SD.

Konsekwensi individu dan sosial oleh krisis global ini adalah sangat signifikan (profound). Anak-anak terikat di dalam kemiskinan dan isolasi — seperti orang tuanya — dan tidak pernah tahu pengaruh kehidupan mereka yang dapat menjadi dari "the light of learning" (sinar pendidikan). Selama ini, pemerintah-pemerintah mereka berjuang untuk berkompetisi di dunia global dan ekonomi informasi global yang cepat merubah, yang dibeban oleh "urban underclass" (masyarakat kota) yang terus meningkat dan tidak dapat mandiri, maupun berkontribusi, karena mereka tidak mempunyai alat-alat untuk melakukan itu.

Ini sudah waktu untuk memikir ulang rumusnya.
Dengan sumber-sumber yang negara perkembang dapat mengalokasikan ke pendidikan kadang-kadang ada dibawah $20/tahun/siswa-siswi, dibanding dengan kira-kira $7500/siswa-siswi/tahun di A.S. — walapun alokasi ke pendidikan tradisional dilipad dua atau empat kali, dan dibantu oleh dana dari luar dan sumber swasta, masih tidak akan berhasil mengatasi masalahnya. Apa lagi, dari pengalaman bahwa kelihatannya "incremental increase" peningkatan gradual hal-hal pendidikan yang biasa, bangun sekolah, angkat guru, beli buku dan peralatan yang memang baik, ini adalah response yang kurang terhadap masalah membawa kesempatan-kesempatan pelajaran yang luas ke anak-anak yang bermilyadan di dunia perkembang.

Kalau berdiri dan tidak maju ini adalah sama dengan mundur.
Anak-anak bangsa adalah sumber alam yang paling terhargai. Kami percaya bahwa negara-negara yang sedang berkembang harus "leverage" menggunakan sumber ini oleh kemampuan untuk "tapping into" menggunakan kapasitas alami anak-anak untuk belajar, membagi, dan berkreatif secara mandiri. Jawaban kami untuk tantangan ini adalah XO laptop, komputer yang dirancang untuk “belajar belajar”.

XO mengintegrasikan "theories of constructionism" yang pertama di bangunkan oleh MIT Media Lab Professor Seymour Papert tahun 1960an, dan later dilanjutkan oleh Alan Kay, dilengkapi dengan prinsip-prinsip terinci oleh Nicholas Negroponte di bukunya, "Being Digital".

"Sudah dites di lapangan secara luas dan divalidasikan di antara masyarakat-masyarakat yang termasuk yang paling miskin dan terisolasi di dunia, "constructionism" menekan bahwa yang Papert sebut “belajar belajar” adalah pengalaman pendidikan dasar. Sebuah komputer dapat enabel secara unik "belajar belajar" karena memberi kesempatan ke anak-anak untuk “berpikir mengenai pikiran”, secara yang tidak mungkin dengan cara lain. Mereka menggunakan komputer XO sebagai jendela ke dunia, sambil sebagai alat yang sangat dapat diprogram untuk membuka dunia, anak-anak di negara yang sedang berkembang akan membuka pengetahuan yang luas dan kreativitas mereka sendiri dan potensi untuk "problem-solving".

OLPC bukan, di harti, program teknologi, dan XO juga tidak sebagai produk di dalam arti produk secara konvensional. OLPC adalah organisasi "non-profit" yang menyediakan "means to an end" solusi yang dapat melihat anak-anak di daerah yang sangat terisolasi di dunia diberikan kesempatan untuk menggunakan dan meningkatkan potensi mereka sendiri, dan mengakses dunia idea-idea dari seluruh dunia, dan berkontribusi untuk membuat dunia yang lebih produktif dan sehat mental.
Di Atas: Pilihan bagian-bagian dari www.laptop.org

Di Bawah: Pilihan bagian-bagian dari www.engadget.com

Ubuntu dipasang di OLPC XO
Posted Jan 14th 2008 12:48PM by Donald Melanson
Untuk mereka yang mencari sesuatu yang kurang nostalgik dari Amiga OS untuk memasang di OLPC XO mereka mungkin ingin membaca "OLPC News website", yang sekarang mempunyai dua tutorial berlangkah-langkah untuk memasang Ubuntu di OLPC XO. Seperti anda barangkali terbak, dua-duanya pilihan tidak begitu mudah di instal, tetapi seharusnya cukup mudah untuk seorang yang punya sedikit pengalaman dengan Linux. Anda juga akan perlu lebih dari laptopnya dan CD Ubuntu untuk memasang Ubuntu -- yang diperlui adalah, USB drive atau SD card dengan paling sedikit 600MB memori dan komputer lain yang pakai Linux -- tetapi kami merasa keperluan ini tidak akan sebagai masalah untuk orang yang ingin memindah ke OS yang "kurang anak-friendly".
[Gambar oleh moocapiean]
OLPC, Microsoft bekerjasama untuk dual-boot Windows / Linux system
Posted Jan 9th 2008 12:21PM by Donald Melanson

We already knew Microsoft was at least toying around with putting Windows on the OLPC XO, but it looks like things have just gotten quite a bit more serious, with the OLPC folks now saying that they're working "very closely" with Microsoft to develop a dual-boot Windows / Linux system for the laptop. What's more, Nick Neg himself reportedly said that the version of Windows that's now up and running on the XO is "very fast" and "very, very successful." There's no word just yet as to when we might actually see such a system be released, however, but OLPC is apparently now talking with Microsoft and "possibly" the Bill & Melinda Gates Foundation about putting the XO to use in some of the education programs Microsoft runs in developing countries, a possibility that Negroponte says is "really cooking at the moment."

Sekolah-sekolah di Birmingham, Alabama akan menerima 15.000 OLPC XOs
Posted Dec 5th 2007 7:29AM by Darren Murph

If you (or your kiddo) just happens to be a first through eighth grader in Birmingham, Alabama, you (or your offspring) will soon be playing with an XO during regularly scheduled class time. Mayor Larry Langford has recently announced that a $3 million deal was signed in order to bring in one laptop per child for the aforementioned grades, or 15,000 XOs in total. Apparently, the schools will become the first in the nation to receive heaps of the low-cost lappies, which were sold to the district at $200 a pop. As for logistics, students can expect to receive their machine on April 15, 2008, and while pupils will be allowed to take 'em home, the school system can and will disable any that inexplicably "disappear."

[Gambar oleh OLPCNews]

OLPC XO dan iRobot Create dibersamakan untuk hack telepresence
Posted Nov 14th 2007 2:53PM by Donald Melanson

While the project is still classified as "ongoing," Damon Kohler nonetheless looks to have made some considerable progress in his OLPC XO / iRobot Create combo, which together forms a makeshift telepresence robot. Among other things, if you decide to build your own, you'll apparently be able to control the robot via a web interface, and make use of the OLPC's webcam and microphone to monitor its surroundings. Some of the more recent additions include some text-to-speech capabilities to totally freak out your pets, and a high-tech night vision system (pictured above). If that's enough to tempt you, hit up the links below for the complete details on how to put together your own.

[Lewat Gadget Lab]

OLPC Memberi Satu, Menerima Satu program diperpanjang -- rata-rata $2M sales/hari
Posted Nov 22nd 2007 7:47AM by Thomas Ricker

Negroponte's OLPC Buy One, Give One program has been extended to 31 December, 2007 -- well beyond the initial two-weeks originally announced. The deal buys both yourself (or rather, your kid supposedly) and a tot from a developing nation new XOs for just $399. Already, the non-profit claims to be pulling in about $2 Million worth of "donations" each day. They've also opened up bulk buying to schools in quantities of 100-999 ($299 each), 1000-9999 ($249 each), or 10,000 and more ($199). Oh, and the program is now officially renamed "Give One, Get One" (GoGo) -- we presume BoGo'ing the kids sounded too icky.

Smart College Gelar Wisuda Perdana

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Smart College akan menggelar wisuda perdana . Direktur Smart College, Yasril Harfi, SE menjelaskan sebanyak 50 orang mahasiswa angkatan pertama akan diwisuda pada 25 November mendatang. Wisuda akan dilaksanakan di Hotel Inna Muara, jalan Bandar Gereja Padang.
“ Kita akan menggelar wisuda perdana pada 25 November mendatang. Sebanyak 50 orang mahasiswa akan mengikuti iven ini. Rencananya, pelaksanaan wisuda ini akan dilakukan di Hotel Inna Muara Padang,” jelas Yasril. Peserta wisuda adalah mahasiwa dari jurusan Akutansi Komputer dan Imformasi Komputer. Sejumlah kegiatan lain sebagai pendukung telah dipersiapkan, seperti skejul, pengisi acara dan hal-hal lainnya. Opera dan Tari Persembahan akan mewarnai pergelaran wisuda ini.
Lembaga yag berdiri pada 20 Februari 2008 ini memilki program seperi PKT 1 Tahun, PKT 6 Bulan dan Kursus singkat sebulan. Kebanyakan peserta yang bergabung dilembaga ini berasal dari Padang, selebihnya dari daerah lain di Sumatera Barat.

Pemerintah Kecewakan SMK Duafa

SMK Duafa adalah sekolah kejuruan yang hanya manampung anak-anak kurang mampu. Sekolah inipun tidak memungut biaya dari siswanya. Sekolah ini berdiri pada tanggal pada 16 Juli 1997. Diusianya yang genap 12 tahun, eksistensi sekolah ini mulai di perhitungkan. Sejauh ini SMK Duafa telah berhasil menamatkan 2263 siswa, 80 persen diantaranya sudah bekerja di Kepolisian, TNI, PNS dan Swasta.
Diusianya yang telah lebih dari sepuluh tahun itu, sekolah ini masih mendapatkan perhatian yang selayaknya dari pemerintah. Kebijakan pemerintah provinsi maupun kota dianggap telah mengecewakan pengelola dan siswa sekolah ini. Mereka merasa dianaktirikan karena diberlakukan tidak sejajar dengan sekolah sejenisnya.“Kapan SMK Duafa akan hidup sejajar dengan SMK negeri lainnya? Padahal UUD 1945 pasal 34 menjamin masa depan bagi anak – anak duafa untuk mendapatkan pendidikan. Kami para relawan isyafat kecewa berat kepada pemerintah provinsi dan kota yang selalu menabur janji,” ungkap Drs. IBRAHIM, M.M. Dosen Fakultas Teknik UNP Padang yang juga pendiri SMK Duafa Padang ini memendam kekecewaan yang berat terhadap kebijakan pemerintah.
Kekecewaan Ibrahim ditujukan pada Gamawan Fawzi, Mendagri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua yang pernah menjabat Gubernur Sumatera Barat ini. “Pak Gubernur (Gamawan Fawzi_red) sudah pergi tapi harta SMK Duafa masih terkurung 5 tahun di gudang pemprov Sumbar. Walaupun di dunia belum dikembalikan kami yakin nanti di depan Allah SWT pasti akan di kembalikan”, ujarnya.
Perlakuan kurang adil bukan hanya diterima pihak sekolah. Setahun lalu, seorang siswa SMK Duafa ini pernah menjuarai Lomba Kompetensi Siswa ( LKS ). Saat itu, siswa ini dijanjikan akan mendapatkan pelatihan gratis, sebagai persiapan menjelang LKS tingkat provinsi. Selain tidak memperoleh apa yang telah dijanjikan, siswa malah disarankan tidak usah melanjutkan ketingkat provinsi. “Masih ingat dalam ingatan saya kejadian satu tahun yang lewat, siswa saya juara satu LKS ( Lomba Kompetensi siswa ) se kota Padang. Siswa ini dijanjikan mendapat pelatihan gratis sebagai persiapan LKS tingkat provinsi. Tapi sampai satu minggu menjelang LKS Provinsi, tanda – tanda akan diberi pelatihan belum juga ada,” terang Desi Fatmwati,Spd, kepala SMK Duafa.
Seminggu menjelang LKS Provinsi, kepala sekolah ini dihubungi kepala SMK 3 untuk mengikuti rapat guna menghadapi LKS terserbut. Saat bertemu dengan Kepala Sekolah SMK itu, Desi disarankan menghubungi Bambang, Kabid Pendidikan Diknas Kota Padang. Setelah bertemu keluhan ini disampaikan pada Kabid tersebut. Dan Desi pun menyampaikan keluhannya. Kabid merekomendasikan Desi menemui kepala Work shop jurusan listrik BLPT Sumbar, Bakhril. “Saya sampaikan sama pak Bakhril bahwa saya disuruh pak Bambang menemui beliau, dengan tujuan supaya siswa saya bisa di beri pelatihan dengan jaminan Diknas kota,” terang Desi. Namun Bakhril meminta uang sebesar 750 ribu rupiah.
Permintaan kepala BLPT itu diadukan ke Bambang. Setelah mendengar aduan kepala sekolah SMK Duafa ini, Kabid malah menyarankan agar Siswa Duafa ini tidak usah mengikuti LKS tingkat provinsi. Bambang malah meminta SMK Duafa agar menangguhkan niat mereka. Padahal, siswa tersebut mewakili kota Padang ditingkat provinsi. “Tidak usahlah siswa ibu ikut pelatihan di sana, tidak menang pun tidak apa – apa,” ungkapnya. Desi merasa sangat kecewa dengan jawaban Kabid Pendidikan kota Padang. “Sungguh saya sangat kecewa sekali dengan jawaban pak Bambang, padahal yang kita bawa ini nama kota Padang, bukan nama sekolah SMK DHUAFA.
Ramlianto ingin menjadi SDM yang berkualitas
Ramlianto adalah siswa SMK yang berhasil menyabet predikat pertama pada LKS tingkat kota Padang. Saat diwawancarai Mediasi, murid kelas dua jurusan Listrik ini menyampaikan keluh dan impiannya . Ternyata, Ramli seorang anak yatim piatu. Sejak berusia enam tahun anak ini tidak pernah merasakan bahagianya mempunyai seorang bapak.
Kepada Mediasi, anak ini menyampaikan keinginannya. “Saya berkeinginan sarana dan prasana pendidkan di sekolah saya memadai, agar saya dapat dengan baik. Saya ingin menjadi SDM ( sumber daya manusia) yang berkualitas dan dapat menjadi manusia yang berguna bagi orang lain,” ungkap Anto .
SMK Duafa Terima Bantuan G 30 S
SMK Duafa salah satu sekolah yang tertimpa G 30 S ( Gempa 30 September ) 2009. Sekarang, sekolah ini membutuhkan beberapa kursi, meja, papan tulis dan 5 unit computer. Rinciannya sebagai berikut ; Kursi mahasiswa 160 buah, Meja guru 6 buah, Papan tulis 6 lembar dan 5 unit komputer .
Sekolah ini juga telah menerima bantuan dana dan tenda. Adapun jumlah dana yang diterima dalam bentuk uang adalah 16 juta rupiah. Berikutnnya, bantuan berupa tenda diperoleh dari Saudagar Muda Minang dan SMA 1 Padang.

TAMATAM SMA TERDEPAK, SMK MAJU

Solok Selatan, Mediasi.-
Meskipun penerimaan CPNS di Solok Selatan baru akan diumumkan tanggal 9 Nopember 2009 mendatang, namun di prediksi jumlah pelamar tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2008, jumlah pelamar mencapai 8000-an, sementara formasi hanya 460, sedangkan tahun ini formasi sebanyak 645 orang, pelamar bakal mencapai 10.000-an. Kepala BKD setempat Inmar Weli mengatakan hal itu kepada Koran ini diruangan kerjanya Senin (27/10)lalu.
Menurut Weli, kita telah mengajukan formasi tersebut ke Menpan RI sesaui kebutuhan pegawai berikut latar belakang pendidikan yang kita butuhkan, termasuk tamatan SMA sederajat, namun yang mendapat persetujuan Menpan hanya 645 orang termasuk SMK, sementara tamatan SMA tidak mendapat persetujuan Menpan alias terdepak. “ Yang kita terima adalah tamatan SMK, D.II, D.III dan S.1” dari beberapa jurusan yang kita butuhkan kata Weli lagi. Dari formasi sebanyak 645 orang itu, 288 diantaranya untuk tenaga guru, 223 tenaga medis, 150 tenaga teknis, 2 0rang sekretaris nagari dan 2 orang tenaga honor.Khusus tenaga guru dan medis, mereka akan ditempatkan di sekolah- sekolah yang masih kekurangan guru, Puskesmas dan Pustu di daerah terpencil, selebihnya pada SKPD dilingkungan Pemda Solok Selatan dan nagari.
Weli mengharapkan kepada tamatan SMA agar menambah pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, minimal D.III, termasuk mereka yang telah menjadi tenaga PTT berdasarkan SK Bupati, sehingga ada peluang untuk mendaftar CPNS tahun- tahun berikutnya. Dari 314 tenaga PTT dilingkungan Pemda Solok Selatan sejak tahun 2005 silam, 100 orang diantaranya telah lulus tes dan sudah diterima menjadi PNS, sehinga saat ini masih tersisa sebanyak 214 orang lagi, termasuk tamatan SMA sedarajat. Pada penerimaan tahun ini, mereka yang memenuhi persyaratan tentu ada peluang untuk mendaftar, kecuali tamatan SMA kata Weli tegas. Berdasarkan pengumuman Menpan RI tempo ari, bahwa seluruh tenaga honorer dan PTT bakal akan diangkat sampai tahun 2010, namun khusus tamatan SMA belum dapat dipastikan, tapi hal itu sudah ada pembicaraan antara DPR RI dan Menpan RI, bahwa seluruh tenaga honor dan PTT bakal akan diangkat, namun yang menjadi masalah adalah data base mereka masih belum final dan ini merupakan masalah nasional, karena permasalahan itu tidak hanya Solok Selatan saja, akan tetapi hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami masalah serupa tambah Weli menjelaskan.
Menurut Weli, penerimaan CPNS di Solok Selatan, akan diumumkan tanggal 9 Nopember 2009, sementara pendaftaran akan berlansung dari tanggal 10 hingga 17 Nopember 2009 dan ujian akan diselenggarakan tanggal 29 Nopember 2009. Pengumuman hasil ujian tanggal 9 Desember 2009, sedangkan penerbitan SK Bupati sedikit mengalami keterlambatan dari rencana semula bulan Januari 2010 menjadi bulan Februari 2010, hal ini disebabkan adanya misibah gempa di Sumatera Barat 30 September 2009 lalu, sehingga pelaksanaan penerimaan pendaftaran pun mengalami keterlambatan dari yang direncanakan bulan Oktoiber 2009 kata Weli lagi.

Sabtu, 07 November 2009

BILA GURU KENCING BERDIRI, MURID KENCING BERLARI

Solok Selatan Mediasi.
’’ Bila Guru kencing berdiri,murid akan kencing berlari’’ kata-kata ini agaknya lebih tepat dipakaikan bagi pejabat Solok Selatan yang tidak disiplin..? kenapa tidak,sejak beberapa bulan terakhir ini disiplin para pejabat Eselon II dan III baik kepala SKPD maupun disekretariat kantor Bupati berdasarkan pantauan Koran ini,memang sudah menurun. Apakah disebabkan Bupati tidak berada ditempat karena masih berobat diluar Negri atau memang watak pejabat itu sendiri yang tidak mau disiplin. Kenyataanya,bila kepala kepala SKPD dan pejabat Eselon II dan Eselon III tidak disiplin ,maka stafnya juga turut tidak disiplin. Lantas bagaimana pejabat Eselon II dan III selaku kepala SKPD akan memberikan teguran kepada bawahannya kalau atasannya sendiri tidak disiplin.
Kondisi ini terlihat misalnya pada waktu hari pertama hari masuk kantor setelah libur lebaran dan apel pada hari jumat 25 September 2009, ternyata sebagian kepala SKPD,termasuk Asisten I Bakri Bakar tidak masuk kantor karena Asisten I tersebut sdibuk mempersiapkan diri untuk jadi calaon Bupati Pessel, bahkan seminggu belakangan Sekda Adril pun juga tidak masuk-masuk sehubungan dia sibuk juga mempersiapkan diri jadi calon bupati Pessel itu.” Apakah untuk jadi calon bupati itu Sekda dan Asisten I harus meninggalkan tugasnya..? Tanya salah seorang pengurus LSM Topan,Sutan Saridin kepada Koran ini pada tempat terpisah dia mempertanyakan
Bila sudah pimpinan sudah tidak disiplin,jelas staf dan bawahan juga tidak disiplin,hal ini terbuktisetelah hari pertama masuk kantor hingga sekarang staf dan bawahannya sudah pulang jam 14.00 Wib,apalagi hari jumat merupakan hari terakhir masuk kantor dalam seminggu kepala SKPD sudah mulai memikirkan untuk pulang cepat,terutama kepala SKPD yang berdomisili di luar Daerah mereka sudah tidak ada lagi dikantornya setelah jumat. Kondisi ini juga terlihat pada hari jumat 16 Oktober lalu ,pantauan Koran ini dikantor Bupati, tidak satupun Mobnas Eselon II dan III yang parker dihalaman kantor Bupati, kecuali Mobnas Kabag Humas dan Kabag keuangan.
Mungkin satu-satunya di Sumatera Barat, bahkan di Indonesia,akibat Sekda Adril serta pejabat Eselon II dan III tidak banyak yang masuk kantor maka peringatan hari Sumpah Pemuda ke- 89 28 Oktober 2009 tidak dilaksanakan.ini sudah keterlaluan kata seorang pejabat Eselon II yang tidak mau disebut jati dirinya kepada Koran ini dikantor Bupati Rabu ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬( 28/10) lalu. Apakah para pejabat tidak memiliki rasa nasionalisme lagi,atau apakah mereka tidak mau lagi mengingat perjuangan pendahulu-pendahulu bangsa yang telah berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kata sumber itu
Kepala BKD setempat Inmar Weli dan kabag Humas Pemda Solok Selatan Basrial,se ketika ditanya Koran ini tempat terpisah tentang pejabat yang Indisipliner itu akan dikenakan sanksi hukum oleh Bupati sesuai PP No. 30 tahun 1980 pasal 6 ayat 4 tentang peraturan disiplin pegawai Negri sipill,kedua pejabat ini tidak mau berkomentar,karena hal itu katanya merupakan kewenagan Bupati. Sedangkan terhadap sraf dan pejabat Eselonering dibawahnya,teguran dan pemberian sanksi hokum merupakan kepala SKPD selaku atasan langsung dari staf dan pejabat yang ada dilingkungngannya.
Asisten III Setda solok Selatan Arisal,sh juga diminta komentarnya pada tempat terpisah tentang pejabat yang tidak disiplin dan tidak dipringatinya Sumpah Pemuda sambil berseloroh dia mengatakan ’’ jangan Tanya kepada saya,tapi tanyalah pada rumput yang bergoyang” ujarnya.
Anggota DPRD setempat, masing-masing Yusrizal salta(PKB)dan Dt.Rj. jalil (PPP) juga menyorot kinerja cabinet Syafrizal – Nurfirmanwansyah dimana pejabat Solok Selatan pada umumnya belum memikirkan nasib masyarakat akan tetapi hanya memikirkan fasilitas dan jabatan karna belum terlihat keberpikan mereka kepada masyarakat bahkan dia mengharapkan kepada Bupati dan wakil Bupati agar pejabat yang bermental seperti itu dicopot saja jabatannya tegas mereka.
Tidak salah apa yang perna dikatakan Bupati syafrizal pada suatu kali apel gabungan dihalaman kantor Bupati lama di Lubuk gadang bahwa pejabat yang pindah ke daerah ini hanya untuk mendapatkan fasilitas,jabatan dan naik pangkat semata,tapi tidak memperlihatkan kinerja yang baik ujar syafrizal waktu itu.Namun peserta apel waktu itu sempat berkomentar dan berbisik bahwa yang menerima dan menempatkan Eselon II dan III itu kan Bupati Tanya mereka heran,kenapa kok Bupati bilang seperti itu..?menurut mereka, pejabat yang diberikan jabatan Bupati itu kan kebanyakan pejabat yang tidak terpakai lagi di daerah lain karna tidak berkinerja baik sehingga Solok Selatan tak obahnya’’ tong sampah siloteh mereka dan solok Se4latan dijadikan pelarian bagi pejabat yang tidak terpakai di Daerah lain kata peserta apel waktu itu.(AJ)

KEPEDULIAN PEMDA SOLOK SELATAN TERHADAP WARGANYA.

Solok Selatan, Mediasi.-
Sebagai tanda prihatin dan kepedulian Pemda Solok Selatan terhadap warganya di kota Padang yang terkena dampak gempa 30 September 2009 yang berkekuatan 7,9 SR itu, pihaknya telah menyerahkan bantuan berupa uang tunai dan sembako lainnya. Bantuan itu sebelumnya di kumpul di posko Pemda Solok Selatan jl. Bandar Purus No.37 Padang, untuk kemudian diserahkan langsung relawan Solok Selatan yang ditugaskan di kota Padang kepada warganya yang terkena dampak gempa tersebut, tidak kurang sebanyak 243 KK dengan 1000 jiwa, dimana rumah mengalami rusak akibat gempa tersebut. Setidaknya ada sekitar 48 unit rumah warga rusak berat, 28 unit rusak sedang dan 167 unit rumah rusak ringan. “ bantuan itu kita antarakan langsung” kata Sekdakab Solok Selatan Adril kepada Koran ini di Padang Aro Kamis (15/10), sehingga mereka dapar menikmati bantuan itu dengan segera dan dapat meringankan pendritaan mereka pasca gempa yang terbilang dahsyat itu. Setelah dilakukan pendataan oleh relawan, ternyata masih ada diantara mereka yang belum menerima bantuan dari Pemda kota Padang, sementara berdasarkan pantauan Koran di Posko induk kota Padang di Palanta kediaman Wako Padang Fauzi Bahar setelah lima hari pasca gempa tersebut, ternyata bantuan itu masih menumpuk di posko. Sekdako Padang Emzalmi ketika dikonrimasi Koran ini di posko induk kota Padang itu Senin (5/10) mengatakan, bahwa bantuan tersebut kami salurkan melalui Camat untuk sebelas Kecamatan di Kota Padang katanya, kemudian secara berjenjang Camat menyerahkannya kepada Luran Lurah kepada RW, RW kepada RT dan RT lah yang lansung menyerahkannya kepada warga terkena bencana gempa dipengujung bulan September itu. Bagaimana kalo ada diantara yang tidak mendapatkan bantuan dari RT, apakah bias mereka mengambil langsung bantuan itu ke posko ini..? Tanya Koran ini, sekdako menjawab, siapapun korban gempa yang dating langsung ke posko untuk mendapatkan bantuan itu, tidak akan kami layani kata sekda tegas dan tyernyata pada saat itu ada salah salah seorang warga Kelurahan Pampang yang tidak bersedia disebutkannya namanya merasa kecewa denghan p[elayanan petugas posko induk kota Padang, “ ambo dek dak dapek bantuan tu, kok kamari ambo pai “ katanya kepada Koran ini, ternyata dia benar- benar mengalami kekecewaan dan pulang dengan tangan kosong tidak dapat apa- apa dari petugas posko, kecuali kata yang kurang bersahabt.
Selain bantuan untuk warga Solok Selatan yang tinggal di kota, juga memberikan bantuan berupa uang tunai terhadap korban gempa di lima Kab/ ko di Sumbar yang termasuk korban yang terparah sebagai dampak gempa yang boleh dikatakan dahsyat sepanjang kurun waktu 50 tahun terakhir. Bantuan tersebut diserahkan langsung Pemda Solok selatan ke Posko induk di Kabupaten/ kota masing- masing kota Padang, Pariaman dan Padang Pariaman diserahkan uang tunai sebesar Rp.10 juta, sementara untuk Kabupaten Agam dan Pessel masing- masing sebesar Rp. 5 juta.Tidak ketinggalan kita juga menyerahkan bantuan serupa kepada korban gempa di daerah tetangga Kabupaten Kerinci kata Adril lagi. (AJ)

300 Pelajar Sekolah Solok Selatan Lakukan Demontrasi

Solok Selatan, Mediasi.-
Sesuai pepatah minang, bahwa merubah kebisaan sehari- hari itu terlalu sulit, walaupun pekerjaan itu cukup enteng, kalau tidak dibiasakan melakukannya,justru sering terlupakan seperti cuci tangan sebelum makan misalnya, apalagi hal itu merupakan pekerjaan sederhana awal menjaga kesehatan tubuh. Selama ini kebiasaan kita dalam kesehariannya, apabila mau makan terlebih dahulu kita cuci tangan, tapi tidak pakai sabun dan bila mau menikmati makanan ringan, sudah terbiasa tidak cuci tangan sebelumnya, walaupun sebelumnya tangan kita kotor dan berdebu setelah mengerajakan suatu kegiatan, bahkan ada yang cuci tangan siap buang hajat.
Sebanyak 300 –an pelajar SD, SLTP dan SLTA di Solok Selatan melakukan demonstrasi cuci tangan. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) 2009. Kegiatan ini dilakukan di SD 07 Sungai Lambai pada Kamis (15/10) lalu, oleh TP.PKK Solok Selatan. “ Demontrasi Cusi Tangan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia”, terang Kabag Humas Pemkab Solok Selatan, Basrial.SE kepada Mediasi diruangan kerjanya Jumat (16/10) lalu.
Ketua TP.PKK Solok Selatan, Daslinar pada tempat terpisah menjelaskan, tujuan dari demonstrasi cuci tangan pakai sabun itu adalah agar siswa dan pelajar dari SD hingga SMA mebiasakan diri untuk terlebih dahulu mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan mencuci tangan sebelum menikmati makannan ringan lainnya. Kemudian diharapkan kelak mereka yang telah mendemonstrasikan cuci tangan pakai sabun itu, agar mengembangkannya dilingkungan sekolah mereka, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat, hal itu juga bertujuan untuk membiasakan anak didik untuk hidup sehat kata Daslinar. Salah satu cara untuk membiasakan hidup sehat adalah tangan harus dicuci dengan air pakai sabun sebelum makan, terutama pada saat- saat usai buang hajat tukuk Daslinar. Kegiata serupa juga akan kita sosialisasi kepada tp.PKK Kecamatan dan Nagari, untuk setrusnya dikembangkan lagi kepada kelompok dasa wisma, sehingga pekerjaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan itu, benar membudaya ditengah masyarakat ujar daslinar. (AJ)

Selandia Baru, Pilihan Baru untuk Kuliah

shutterstock
Ilustrasi: Jumlah mahasiswa Indonesia di Selandia Baru tiap tahun semakin banyak. Kalau tiga-empat tahun yang lalu baru 200-an, tahun ini mencapai 600-an. Itu belum termasuk para perwira Polri yang sering dikirim tugas belajar di Negeri Kiwi ini.
Sejumlah kota di Selandia Baru kini menjadi pilihan baru bagi lulusan SMA dari Indonesia. Selain karena situasinya yang aman dan mendukung suasana belajar, biaya kuliah di negara yang ada di kawasan Pasifik ini juga relatif murah dibandingkan di Eropa.
Sekretaris I Fungsi Ekonomi Kedubes RI di Selandia Baru Subandrio di Auckland, kepada wartawan mengatakan, biaya kuliah di Selandia Baru berkisar Rp 90 juta setahun. Adapun biaya hidup juga lebih murah dibandingkan di Eropa.
Sebelumnya, Dubes RI untuk Selandia Baru Amris Hasan seusai acara dialog bisnis Indonesia yang diselenggarakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di Auckland menyatakan, jumlah mahasiswa Indonesia di Selandia Baru makin tahun makin banyak. Kalau tiga-empat tahun yang lalu baru 200-an, tahun ini sudah mencapai 600-an. Itu belum termasuk para perwira Polri yang sering dikirim tugas belajar di Negeri Kiwi ini.
Subandrio menambahkan, bukan hanya dari Indonesia yang jumlahnya terus bertambah, melainkan juga dari negara-negara Asia lainnya. Mereka tersebar di sejumlah perguruan tinggi yang ada di sejumlah kota. Untuk fakultas teknik dan hukum, misalnya, umumnya di University of Auckland. Adapun di Universitas Wellington biasanya untuk pertanian dan peternakan.
Menyenangkan
Sekretaris II Fungsi Ekonomi Kedubes RI di Selandia Baru Gufron Hariyanto menambahkan, sekarang ini bahkan mulai banyak anak-anak SMA yang sekolah di Selandia Baru. Bahkan, ada anak Taiwan yang SMP-nya di Selandia Baru. "Untuk tingkat SD sampai SMA, sekolah di sini gratis," kata Gufron.(*/Pxl)

Polemik bantuan asing: bukti kepedulian umat



Sepanjang bantuan asing terhadap korban gempa Sumbar tidak diintervensi pemakaian dan penggunaanya dari segi politik dan makna fisik berupa ideologi atau aqidah, mungkin bisa kita terima. Sejalan dengan itu memang perlu analisis para ulama, terutama jika bantuan itu berupa obat-obatan dan makanan, apakah tidak mengandung subhat ‘zat tertentu yang diharamkan’ seperti lemak babi, alkohol dan sebagainya.
Pernyataan yang hati-hati itu diungkapkan Prof. Dr. Salmadanis, M.Ag., kepada Mediasi sehubungan dengan polemik yang berlangsung di tengah masyarakat menyangkut pro kontra bantuan korban gempa dari pihak asing.
Pasca gempa 30 September 2009, polemik mengemuka di Sumatera Barat, bukan karena kurangnya bantuan terhadap korban bencana, tapi lebih pada kekhawatiran terhadap misi bantuan yang datang, mengingat sebagian negara donor sedang terlibat pelanggaran HAM berat. Selain itu, di lokasi bencana terparah, tersiar dugaan praktik SARA atau pemurtadan dari relawan asing. Tak ayal, beragam argumentasi mengemuka, masing-masing memberikan kontribusi sebagai bentuk sikap saling jaga dan peduli.
Untuk menjaga sensitifitas masyarakat yang memiliki perspektif yang berbeda: pro dan kontra, lanjut Salmadanis, bantuan bahan fisik sedapat mungkin tidak ditujukan untuk pembangunan rumah ibadah. Di samping itu, dengan banyaknya pihak asing yang masuk, baik untuk menyalurkan bantuan atau tujuan lainnya, kita perlu mengimbau para mubaliq, da’i dan alim ulama serta pemuka masyarakat untuk tidak meninggalkan umat yang sedang gundah, atau ikut-ikutan mengadu domba dan membesar-besarkan permasalahan, ungkapnya.
Awal November 2009, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) menyesali sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar menyangkut penolakan bantuan dari komunitas Yahudi Kanada. Sebaliknya, MUI menyesali sikap Walikota Padang yang tidak sependapat dengan MUI. Anggota DPRD Sumbar menyesali sikap MUI. Sebelumnya Wagub Sumbar juga menolak bantuan dari tentara Amerika.
Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia Cabang Sumatera Barat, Arip Musthopa kepada Mediasi menegaskan, sikap organisasinya konsisten. Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kita tidak boleh menolak bantuan dari manapun. Pasal 2 Ayat “h” dan ‘i” mengharuskan negara yang ditimpa bencana untuk nondiskriminatif dan nonpolitisiasi. Nondiskriminatif berarti dalam penanggulangan bencana, negara yang ditimpa bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras dan aliran politik apapun dari negara pemberi bantuan. Selain itu, dalam penanggulangan bencana, negara pemberi bantuan tidak dibenarkan menyebarkan agama sebagaimana dimaksud dalam point “i”.
Menurut Alumnus S2 FISIP UI Jurusan Politik (2003) ini, UU yang dijadikan acuan HMI itu dibuat oleh gabungan politisi Islam dan mendengarkan masukan dari MUI serta organisasi Islam lainnya. Bantuan kemanusiaan asasnya murni kemanusiaan dan keadilan, tidak diskriminatif dan tidak dipolitisasikan. Itu diakui juga dalam konvensi internasional, bahkan syar’i ‘’hukum Islam’. Bantuan tersebut juga tidak akan mengubah objektifitas HMI dalam menilai kasus Palestina. HMI konsisten dan solid, apalagi tindakan terkutuk Israel terhadap Masjidil Aqsa tidak bisa ditoleransi, jelasnya.
Arip yang mengaku sudah berkonsultasi dengan HMI Pusat dan berbagai pemuka agama di Jakarta pada prinsipnya tidak menginginkan adanya gesekan sesama ormas Islam di Sumatera Barat. Dalam kondisi mata masyarakat muslim dunia terpaku terhadap konflik Irak dan serbuan Israel ke Masjidil Aqsa, wajar sensitifitas warga muslim relatif tinggi. Sehubungan dengan itu, rentan terjadi pernyataan penolakan yang pribadi dianggap mewakili lembaga, pungkas pimpinas organisasi masyarakat yang beranggotakan sekitar 5.000 orang itu.
MUI Salurkan Bantuan dari Kocek Sendiri
Dalam media lokal, Komisi Fatwa MUI, Gusrizal Gazahar menyatakan sikap organisasinya yang tidak berkoar-koar menyalurkan bantuan dan sumbangan pihak lain, bahkan mengeluarkan dana pribadi demi tugas-tugas keumatan. Sekitar 80 orang ulama dikirim untuk memasuki daerah yang diduga rentan menjadi sasaran pengerusakan aqidah, termasuk Gusrizal yang bolak-balik antara Padang dan daerah yang terkena gempa.
Sementara itu, dalam catatan Oktober Satkorlak PB Sumbar, negara sahabat dan organisasi internasional yang mengirimkan tim SAR untuk membantu penanganan darurat gempa di Sumatera Barat bekerjasama dengan tim SAR tanah air untuk melakukan evakuasi terhadap korban gempa yang belum ditemukan. Mereka tidak hanya mengirimkan personel, tapi sebagian juga membawa anjing pelacak, seperti Swiss yang membawa 18 ekor dan Jerman 4 ekor. Negara yang paling banyak mengirimkan personel adalah Swiss yang mencapai 108 personel serta 18 anjing pelacak dan yang paling sedikit Kanada yang mengirimkan dua personel.
Selain itu, Hungaria mengirim 12 personel dan 2 ekor anjing pelacak; Jerman 30 personel dan 4 anjing pelacak; Inter (IRO): 22 personel dan 18 anjing pelacak; Swiss tim medis 5 personel; tim rescue meliputi 108 personel dan 18 ekor anjing; Inggris: 4 tim terdiri dari 101 personel; Kanada: 2 personel; Perancis: 12 personel Turki: 8 personel; Hungaria: 12 personel dan 2 anjing pelacak; Singapura: 42 personel dan 4 anjing; Jepang: 65 personel dan 3 anjing; Uni Emirat Arab (Abu Dhabi): 50 personel; Australia: 38 personel; Korea: 41 personel dan 2 anjing.
Sedangkan rincian bantuan logistik yang telah mereka kirimkan ke lokasi bencana oleh Yordania berupa genset 2 unit dan selimut; Amerika Serikat RS Lapangan, tiang infuse 30 buah, tongkat 100 buah, arm sling 100 buah, kruk 25 buah, obat-obat dan alat kesehatan habis pakai 73 koli; Singapura RS lapangan, obat-obtana dan alat kesehatan habis pakai 46 koli dan alat kesehatan biasa 17 koli; Korea obat-obatan, Malaysia RS lapangan, Turki obat-obatan dan alat kesehatan habis pakai 20 koli; Rusia RS lapangan dan mobil van 1 unit; Belgia RS lapangan, emergency kit 36 koli; Cekoslawakia, Spanyol, Kanada RS lapangan; PT Earth Stone Resourches, India berupa obat-obatan; Global Medic Canada berupa mesin penjernih air dan WHO berupa water treatment. ***

Senin, 28 September 2009

Smart, Lembaga Untuk Orang Cerdas



Persaingan memasuki dunia kerja dewasa ini makin kompetitif. Penguasaan komputer yang dipadukan dengan kemampuan bahasa asing adalah persyarat utama memenangkan persaingan. Lembaga kursus Smart College yang mamadukan kedua skill itu, pantas menjadi alternatif bagi calon tenaga kerja.
Smart College berlokasi di Jalan Proklamasi No 48 B. Posisinya sangat strategis karena berada dipusat kota. Meski termasuk baru, Smart College dikelola oleh orang-orang dengan talenta dan pengalaman puluhan tahun di bidang ini. Sesuai slogannya “Smart College Pilihan Cerdas Meraih Peluang Kerja”, lembaga kursus ini memberikan beragam alternatif keahlian siap pakai. Program-pogram yang ditawarkan antara lain Program Keahlian Terpadu 1 Tahun (PKT-1 Th), Program Keahlian Terpadu 6 Tahun (PKT-6 Th) dan Program Singkat 1-3 bulan serta Program Lansung Kerja 5 dan 12 bulan. Semua program adalah perpaduan keahlian, wawasan dan keterampilan.

PKT-1 Th terdiri dari program Teknologi Informasi, Informatika Komputer, Teknik Komputer dan Akuntansi komputer. Setiap program dilengkapi dengan Bahasa Inggris, Bahasa Jepang atau Mandarin. Sedang paket PKT-6 bln dan program singkat 1-3 bulan, terdiri dari Komputer , Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Direktur Smart College Yasril Harfi SE kepada koran ini Jumat (28/3) mengatakan pada dasarnya setiap program yang ditawarkan sama dan sejenis. Hanya saja yang berbeda adalah teknis dan waktu pelaksanaan. Dijelaskannya, PKT-1 tahun adalah paket yang diberikan kepada lulusan SMA. Peserta yang berniat mengikuti paket ini sudah bisa mendaftarkan diri sejak sekarang.

"Sementara NSP, Program Lansung kerja terdiri dari NSP G1 untuk tamatan D3 dan S1, lama pendidikan 5 bulan. Dan NSP G2 untuk tamatan SLTA selama 12 bulan", jelas Yasril kepada media ini.

“Siswa yang masih duduk di kelas III sekarang ini sudah bisa mendaftarkan diri begitu Ujian Nasional (UN) selesai dilakukan. Sedang yang sudah tamat SMA, sejak sekarang sudah kita terima pendaftarannya,” kata Yasril Harfi. Sedangkan untuk PKT-6 bulan, pada dasarnya kata Yasril Harfi sama dengan PKT 1-tahun. Hanya saja yang membedakan adalah intensitas waktu pembelajarannya. PKT-6 bulan diperuntukkan bagi kalangan yang tidak memiliki waktu banyak menempuh pendidikan. Dengan waktu yang terbatas, calon mahasiswa bisa mendapatkan ilmu setara dengan yang menempuh pendidikan satu tahun. Caranya dengan memadatkan mata pelajaran dalam waktu tertentu.

“Misalnya yang satu tahun, belajar 3 kali seminggu. Yang 6 bulan ini lebih padat sedikit,” imbuhnya. Direncanakan program paket 6 bulan ini akan dibuka secara resminya pada akhir Desember 2008. Meski demikian, peminat sudah bisa mendaftarkan diri ke gedung Smart College di Jalan Proklamasi No 48 B. Sementara itu program reguler 3 bulan dikhususkan untuk mahasiswa dan karyawan yang sudah bekerja.

Tapi tidak menutup kemungkinan untuk lulusan SMA. Dengan biaya pendidikan yang terjangkau, jebolan program ini dijamin bisa meningkatkan pemahaman komputer dan berbahasa asing. Peserta program reguler 3 bulan yang diawal bulan ini sudah mulai melakukan aktifitas belajar mengajarnya (PBM) hanya dikenai biaya pendidikan Rp 150 ribu saja. Siswa bisa memilih paket seperti Microsoft Office 2007, Auto Cad, MYOB Plus SKA-GL, English Conversation, Japanesse Coversation dan Mandarin Coversation.

Yang menarik, kata Yasril, dari belasan lembaga kursus sejenis yang ada di kota ini, hanya Smart College yang menawarkan program pendidikan Teknologi Informasi. Program studi ini adalah program unggulan. Pasalnya jebolan program ini bukan saja memahami sistem jaringan komputer, mereka juga paham dengan perangkat lunak dan kerasnya. Aplikasi dilapangan, lulusan Teknologi Informasi diyakini bisa mengudak-udak aplikasi HP, download program-program HP dan perbaikan HP. Selain itu, lulusannya diyakini mumpuni dalam hal desain webs, homepage desain dan desain grafis.

Meski secara kelembagaan Smart College termasuk pusat pendidikan baru di Kota Padang, namun lembaga ini dikelola oleh orang-orang profesional. Direktur Smart College Yasril Harfi misalnya, beliau adalah profesional berpengalaman puluhan tahun menangani lembaga pendidikan sejenis. Dia sudah merambahi berbagai lembaga kursus di daerah ini. Setali tiga uang, kemampuan yang sama juga dimiliki para anak buahnya. Mulai dari tenaga pengajar, adminitrasi dan manajemen lainnya.

“Tenaga pengajar kita adalah sarjana-sarjana dibidangnya,” tambah Yasril. Lalu bagaimana dengan lulusan Smart College? Yasril Harfi menjelaskan untuk menyalurkan lulusannya pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan berbagai lemaba penyalur tenaga kerja. Seperti PT Tauchi Bina Karya, sebuah perusahaan Outsourching di Batam dan PT Ria Alam Permai untuk Kota Padang sekitarnya. “Kita memang berusaha bagaimana lulusan kita itu bisa ditempatkan di dunia kerja,” jelas Yasril.

Menghadapi perkembangan IPTEK dan tuntutan globalisasi, Smart College yang didirikan tanggal 20 Februari 2008 dengan tujuan menciptakan suatu Pusat Pendidikan Non Formal yang berkualiatas dan professional. Kedepannya,para lulusan dari lembaga ini bisa menjadi tenaga kerja siap pakai dan mandiri. Smart College saat ini telah berhasil menyelenggarakan berbagai paket program reguler dan paket program keahlian profesional 1 tahun yang sangat aplikatif terhadap kebutuhan dunia usaha.

Dengan pengalaman pendiri selama ini dibidang pendidikan non formal sejak tahun 1992 yang memepunyai reputasi ditingkat daerah dan nasional dan didukung oleh kekuatan kemitraan serta kerjasama dengan berbagai pihak yaitu pemerintah daerah, swasta dan asosiasi profesi, telah membuktikan kepada siswa lulusan dapat mengaplikasikan ilmunya, bersaing dan berkarir diberbagai bidang usaha.

Smart College, kedepannya diharapkan akan mengembangkan sayapnya lebih baik dengan rencana jangka panjang akan memebuka cabang-cabangnya diwilayah Sumatera Barat, terang Yasril kepada media ini.



Program Smart College
• Bimbingan Belajar
• Paket 1 Bulan
• Paket 6 Bulan Program Keahlian Terpadu [ PKT ]
• Paket 5 Bulan Program Lansung Kerja [ NSP ]
• Paket 1 Tahun Program Keahlian Terpadu dan Lansung Kerja [ PKT dan NSP

Minggu, 27 September 2009

Talent Management




Banyak generasi muda Indonesia memiliki bakat yang bagus. Baik bakat menjadi pemain film, penyanyi, penari, pemandu acara, pelaksana acara, atau bakat-bakat luar biasa lainnya. Namun tidak begitu banyak wadah yang tepat yang bisa memenejnya.
Di sumatera Barat sendiri ada beberapa tempat pelatihan an penyaluran bakat, diantaranya ; Sanggar Tari SOFYANI, MODEL SEARCH, COZZY MODELLNG, FAST MODEL, EXCELLENT Talents' Studio, RUMAH KREATIF dan AYAKO Modeling.Beberapa diantaranya sudah lama berdiri sedangkan sebagainnnya sering mengalami masalah baik manajemen, permodalan atau internal konflik. Ada juga diantara mereka yang terus mampu bertahan. Tetapi yang jadi permasahan mendasar bagi para talent adalah " Jaminan", jaminan bahwa setelah mereka bergabung disana , mereka akan memiliki masa depan yang jelas. Disamping permasalahan lain adalah para talent tersebut tidak memiliki budget yang besar untuk dibayarkan kepada pihak pengelola. Keterbatasan dana membuat mereka urung bergabung di tempat pelatihan dan penyaluran bakat. Masalah terbaru yang juga sangat mengganggu bagi para talent maupun tempat pelatihan/penyaluran tadi adalah kurangnya link/relasi dari tempat tadi.
Sebenarnya sangat diperlukan sebuah wadah " Talent Management" yang memiliki kemampuan dan link yang bagus dalam manajerial,promo dan penyaluran para talent-talent tadi. Excellent Talent' Studio yang pernah berdiri di kota bengkuang ini pada tahun 2007.Perusahaan ini pernah menjadi sponsor dengan budget yang besar dalam acara " Pemilihan Uda Uni Kota Padang 2007" yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Padang di Hotel Bumiminang Padang. Dan perusahaan ini juga memberikan kesempatan talentnya untuk disyuting oleh salah salah satu televisi lokal. Sedangkan talent lainnya ada yang tampil dicatwalk bersama Hengki Kurniawan alam acara promo pakaian merek Kardinal ari Bandung yang diselenggarakan oleh 3 Monkeys organizer.
Jika Excellent Talent' studio kembali dibuka di kota ini -atau ada lempbaga/perusahaan sejenis- atau ada yang lain yang lebih baik mungkin para talent di kota Padang dan sekitarnya akan beruntung [ pxl]