Solok Selatan Mediasi.
’’ Bila Guru kencing berdiri,murid akan kencing berlari’’ kata-kata ini agaknya lebih tepat dipakaikan bagi pejabat Solok Selatan yang tidak disiplin..? kenapa tidak,sejak beberapa bulan terakhir ini disiplin para pejabat Eselon II dan III baik kepala SKPD maupun disekretariat kantor Bupati berdasarkan pantauan Koran ini,memang sudah menurun. Apakah disebabkan Bupati tidak berada ditempat karena masih berobat diluar Negri atau memang watak pejabat itu sendiri yang tidak mau disiplin. Kenyataanya,bila kepala kepala SKPD dan pejabat Eselon II dan Eselon III tidak disiplin ,maka stafnya juga turut tidak disiplin. Lantas bagaimana pejabat Eselon II dan III selaku kepala SKPD akan memberikan teguran kepada bawahannya kalau atasannya sendiri tidak disiplin.
Kondisi ini terlihat misalnya pada waktu hari pertama hari masuk kantor setelah libur lebaran dan apel pada hari jumat 25 September 2009, ternyata sebagian kepala SKPD,termasuk Asisten I Bakri Bakar tidak masuk kantor karena Asisten I tersebut sdibuk mempersiapkan diri untuk jadi calaon Bupati Pessel, bahkan seminggu belakangan Sekda Adril pun juga tidak masuk-masuk sehubungan dia sibuk juga mempersiapkan diri jadi calon bupati Pessel itu.” Apakah untuk jadi calon bupati itu Sekda dan Asisten I harus meninggalkan tugasnya..? Tanya salah seorang pengurus LSM Topan,Sutan Saridin kepada Koran ini pada tempat terpisah dia mempertanyakan
Bila sudah pimpinan sudah tidak disiplin,jelas staf dan bawahan juga tidak disiplin,hal ini terbuktisetelah hari pertama masuk kantor hingga sekarang staf dan bawahannya sudah pulang jam 14.00 Wib,apalagi hari jumat merupakan hari terakhir masuk kantor dalam seminggu kepala SKPD sudah mulai memikirkan untuk pulang cepat,terutama kepala SKPD yang berdomisili di luar Daerah mereka sudah tidak ada lagi dikantornya setelah jumat. Kondisi ini juga terlihat pada hari jumat 16 Oktober lalu ,pantauan Koran ini dikantor Bupati, tidak satupun Mobnas Eselon II dan III yang parker dihalaman kantor Bupati, kecuali Mobnas Kabag Humas dan Kabag keuangan.
Mungkin satu-satunya di Sumatera Barat, bahkan di Indonesia,akibat Sekda Adril serta pejabat Eselon II dan III tidak banyak yang masuk kantor maka peringatan hari Sumpah Pemuda ke- 89 28 Oktober 2009 tidak dilaksanakan.ini sudah keterlaluan kata seorang pejabat Eselon II yang tidak mau disebut jati dirinya kepada Koran ini dikantor Bupati Rabu ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬( 28/10) lalu. Apakah para pejabat tidak memiliki rasa nasionalisme lagi,atau apakah mereka tidak mau lagi mengingat perjuangan pendahulu-pendahulu bangsa yang telah berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kata sumber itu
Kepala BKD setempat Inmar Weli dan kabag Humas Pemda Solok Selatan Basrial,se ketika ditanya Koran ini tempat terpisah tentang pejabat yang Indisipliner itu akan dikenakan sanksi hukum oleh Bupati sesuai PP No. 30 tahun 1980 pasal 6 ayat 4 tentang peraturan disiplin pegawai Negri sipill,kedua pejabat ini tidak mau berkomentar,karena hal itu katanya merupakan kewenagan Bupati. Sedangkan terhadap sraf dan pejabat Eselonering dibawahnya,teguran dan pemberian sanksi hokum merupakan kepala SKPD selaku atasan langsung dari staf dan pejabat yang ada dilingkungngannya.
Asisten III Setda solok Selatan Arisal,sh juga diminta komentarnya pada tempat terpisah tentang pejabat yang tidak disiplin dan tidak dipringatinya Sumpah Pemuda sambil berseloroh dia mengatakan ’’ jangan Tanya kepada saya,tapi tanyalah pada rumput yang bergoyang” ujarnya.
Anggota DPRD setempat, masing-masing Yusrizal salta(PKB)dan Dt.Rj. jalil (PPP) juga menyorot kinerja cabinet Syafrizal – Nurfirmanwansyah dimana pejabat Solok Selatan pada umumnya belum memikirkan nasib masyarakat akan tetapi hanya memikirkan fasilitas dan jabatan karna belum terlihat keberpikan mereka kepada masyarakat bahkan dia mengharapkan kepada Bupati dan wakil Bupati agar pejabat yang bermental seperti itu dicopot saja jabatannya tegas mereka.
Tidak salah apa yang perna dikatakan Bupati syafrizal pada suatu kali apel gabungan dihalaman kantor Bupati lama di Lubuk gadang bahwa pejabat yang pindah ke daerah ini hanya untuk mendapatkan fasilitas,jabatan dan naik pangkat semata,tapi tidak memperlihatkan kinerja yang baik ujar syafrizal waktu itu.Namun peserta apel waktu itu sempat berkomentar dan berbisik bahwa yang menerima dan menempatkan Eselon II dan III itu kan Bupati Tanya mereka heran,kenapa kok Bupati bilang seperti itu..?menurut mereka, pejabat yang diberikan jabatan Bupati itu kan kebanyakan pejabat yang tidak terpakai lagi di daerah lain karna tidak berkinerja baik sehingga Solok Selatan tak obahnya’’ tong sampah siloteh mereka dan solok Se4latan dijadikan pelarian bagi pejabat yang tidak terpakai di Daerah lain kata peserta apel waktu itu.(AJ)
0 komentar:
Posting Komentar